MENGENAL PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK PADA USIA TODDLER ( 1 – 3 TAHUN )

Setiap manusia atau individu selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan selama hidup. Manusia berkembang dan tumbuh mulai dari bayi hingga dewasa atau tua. Pertumbuhan dan perkembangan pada masa kanak-kanak yang sangat mempengaruhi sifat dan kemapuan individu saat dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan anak dimulai dari Infant, Toddler, Pre School, School Age, hingga Adolescence dan setelah itu anak menjadi orang dewasa. Dalam setiap masa tumbuh kembangnya, anak akan memiliki karakteristik berbeda pada setiap tahapnya mulai dari infant hingga adolescence. Namun ada yang menarik pada tahap Toddler dalam tumbuh kembang anak karena pada tahap ini tidak kurang dari 100 miliyar sel otak siap di stimulasikan kepada anak agar kecerdasan anak dapat berkembang secara optimal di masa mendatang. Pada usia ini merupakan langkah awal yang dapat menentukan kecerdasan anak di masa mendatang. Jika pada usia toddler anak tidak mendapatkan stimulus yang optimal, maka anak akan mengalami gangguan emosi, moral, intelekual, mental, dan sosial (Yudhastawa, 2005).
Disini akan dibahas tentang bagaimana tahap anak pada tahap toddler itu sehingga pembaca dapat mengerti ciri-ciri anak pada usia 1-3 tahun serta tahapan-tahapan perkembangan yang terjadi pada usia toddler. Selain itu juga akan membahas tentang bagaimana stimulus yang seharusnya diberikan kepada si anak agar kecerdasan anak bisa optimal.
Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah dan ukuran yang dapat di ukur, sedangkan perkembangan adalah menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran (Whaley dan Wong, 2000). Anak merupakan individu yang berusia 0-18 tahun yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara bertahap dan teratur. Anak tumbuh dan berkembang secara bertahap, mulai dari Infant (0-1 tahun), Toddler (1-3 tahun), Pre School (3-6 tahun), School Age (6-12 tahun), dan Adolescence(12-18 tahun). Pada tahap toddler, anak menginjak usia 18 bulan sampai 3 tahun. Pada masa ini merupakan masa yang sangat penting untuk pertumbuhan kecerdasan anak dan merupakan masa yang paling sulit untuk orang tua dan anak karena anak dan orang tua akan sama-sama bekerja sama agar kecerdasan anak bisa optimal. Namun masa ini merupakan masa yang paling hebat dan utama dalam tumbuh kembang anak karena pada masa ini akan menentukan bagaimana anak tersebut nantinya.
Menurut Erik Erickson, usia toddler atau disebut juga batita ini biasanya akan mulai terbentuk sifat mandiri atau justru memiliki sifat rasa malu atau ragu. Sifat yang muncul pada usia inilah yang akan menentukan bagaimana sifat anak itu kelak. Pada tahap ini, perkembangan ketrampilan motorik dan bahasa di pelajari dari lingkungannya sehingga membuat anak menjadi lebih mandiri yang didorong oleh peran orang tua juga sehingga anak bisa berpakaian sendiri, BAB sendiri, atau makan sendiri. Namun jika orang tua itu terlalu over protektif maka anak akan merasa takut untuk mencoba dan akan memiliki perasaan tidak mampu dalam melakukan suatu hal. Anak  akan membedakan dirinya dengan yang lain dan meluaskan kepercayaannya pada orang lain serta anak mulai mengenali kemampuan dan kapasitas dirinya. Namun kegagalan yang berlebih dan berulang-ulang akan membuat anak ragu-ragu untuk mengerjakan hal yang dia inginkan.
Pada tahap ini perkembangan koordinasi pendengaran, penciuman, perasa dan peraba sudah mulai berkembang dengan baik. Anak mulai mengeksplorasi lingkungannya untuk perkembangan indera pada tubuhnya. Otak anak toddler tumbuh lengkap mencapai 75% pada akhir umur 2 tahun. Broca mulai berkembang sehingga anak mulai dapat berbicara. Kortical yang digunakan untuk menggerakkan kaki dan tangan berkembang dengan baik. Pada tahap ini, kapasitas perut dan keasaman lambung meningkat karena sistem pencernaan mulai komplit. Anak mulai dapat menahan urin kurang lebih 2 jam. Epidermis dan dermis anak berkembang bersamaan namun resisten terhadap infeksi. Antibodi Ig G mulai muncul pada umur 2 tahun. Anak mulai mengenali bagian-bagian tubuhnya dan mengenal namanya. Pada tahap ini anak akan mengenal perbedaan seksual dan anak akan senang mengekplorasi dan mengekspresikan bagian tubuhnya. Anak akan mulai belajar berpisah dari orang tua meskipun masih cemas dan mulai berkomunikasi dengan orang lain.
Pada usia 12-24 bulan, anak mampu menirukan ucapan orang lain dan akan bertanya tetang sesuatu yang dia lihat. Anak akan berkata “tidak” dengan menggelengkan kepala jika menolak dan mulai mengerti perintah-perintah sederhana. Pada umur ini anak mulai membantu orang tuanya dengan pekerjaan rumah, mulai menyadari benda miliknya dan menunjuk atau menarik sesuatu yang dia inginkan.. Pada umur 2-3 tahun, pembendaharaan kosa kata anak mencapai 200-300 kata, menggunakan 2-3 kata dalam 1 kalimat dan dapat menggunakan kata pengganti. Pada umur ini, anak mudah di pisah dengan orang tua karena anak mulai bermain dengan kelompoknya. Perhatiannya akan  selalu tertuju kepada hal yang dia sukai.
Anak mulai menyadari bahwa dia mempunyai kekuatan untuk bergerak atau melakukan hal yang dia inginkan. Pada tahap ini anak sudah mulai bisa berjalan dengan baik. Anak sudah bisa untuk memegang cangkir sendiri, membuka kotak, melempar benda, dan memasukkan jari ke dalam lubang. Pada usia 18 bulan, anak akan dapat mulai berlari meskipun sering jatuh, menaiki tangga, menyusun balok, menggunakan sendok, dan belajar untuk menarik mainan yang dia inginkan. Anak sudah dapat mengkoordinasikan jarinya dengan baik seperti menjepit krayon saat melukis dan anak dapat bercerita dari gambar yang ada berdasarkan presepsinya sendiri. Pada usia 24 bulan, anak akan dapat berlari dengan lancar, berjalan meanaiki tangga tanpa bantuan, minum dengan gelas, menggunting, dan membuka serta menutup pintu sampai mengunci pintu. Pada usia 3 tahun, anak sudah bisa berlari, naik turun tangga tanpa bantuan, menggunakan baju dengan bantuan, dan akan mulai mencoba sepeda roda tiga. Berat badan anak usia toddler 4 kali dari berat badan lahir pada usia 2 tahun, kemudian akan bertambah 2-3 kg per tahunnya. Tinggi badan anak toddler akan bertambah antara 6-8 cm per tahun. Anak usia toddler akan memiliki sifat yang negativisme dan ritualisme dimana mereka akan memiliki egoisme yang tinggi dan merasa aman jika ada di dekat orang tua.
Pada masa ini, permainan merupakan kegiatan pokok dan sangat penting bagi anak meskipun dalam permainannya mereka masih bermain sendiri (solitary play). Namun permainan-permainan ini yang akan menstimulus anak agar kecerdasannya bisa optimal. Orang tua sebaiknya jangan melarang anak untuk bermain pada usia ini, karena pada usia ini manfaat bermain akan menjadi stimulus yang tepat bagi anak. Namun orang tua juga harus mempersiapkan diri dari hal-hal yang akan terjadi karena tingkah laku anak yang diluar batas dan sifat egoisme anak. Perlu di tekankan juga kepada anak tetang teman sebaya dalam permainan. Pada usia 1-2 tahun, permainan yang tepat yaitu permainan yang berhubungan dengan mendorong dan menarik suatu barang, melatih imajinasi, membedakan suara atau bunyi-bunyian, dan melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari. Sebaiknya orang tua juga harus memperhatikan pola tidur dan kebiasaan sebelum tidur anak, kurangi minum dari dot atau botol. Pada umur ini, latih anak dalam toilet training agar anak dapat mengontrol buang air kecil maupun buang air besar. Ajari anak untuk mengatasi rasa takut terhadap sesuatu yang tidak familiar, suara-suara tertentu, maupun takut terhadap gelap sehingga anak tidak akan mengalami pobia ketika sudah remaja. Kemudian pada umur 2-3 tahun, ajarkan anak untuk menyalurkan perasaan emosionalnya sehingga orang tua dan anak harus sering berkumpul dan berkomunikasi. Selain itu permainan yang dimainkan sebaikanya yang dapat melatih motorik kasar dan halus, kemampuan bahasa, dan meninggkatkan kecerdasan anak, seperti membedakan warna. Tanamkan kedisiplinan pada anak agar anak berkembang menjadi anak yang baik bila dewasa kelak.
Anak juga memerlukan perhatian khusus pada setiap karakteristiknya. Anak tidak mampu menempatkan situasi dari prespektif orang lain pada tahap ini sehingga anak akan membutuhka opini dan masukan dari orang lain terutama orang tua. Tahap ini akan menimbulkan perubahan-perubahan buruk pada anak, perubahan pada satu bagian akan berdampak secara global sehingga merubah seluruh bagian. Anak akan fokus lebih dari satu aspek dari pada kemungkinan alternative yang lainnya untuk itu orang tua sebaiknya menerima alas an apapun dari si anak agar anak tidak terlalu takut dan mudah untuk dirubah menjadi baik kembali. Anak dapat sering berkhayal sehingga anak akan sering membedakan benda mati dengan benda hidup dan sebagai orang tua sebaiknya memberikan penjelasan yang detail pada anak sehingga anak tidak ketakutan pada khayalannya. Jika anak tidak dapat melakukan hal yang belum bisa dilakukan, maka berikan intruksi positif pada anak dan berikan penghargaan pada anak setiap anak berhasil melakukan hal positif atau yang sebelumnya belum bisa dia lakukan. Orang tua juga harus merubah pandangan anak tentang hal-hal yang anak tidak mampu dan mendorong anak agar anak dapat mengatasi ketidakmampuannya. Perilaku anak pada tahap toddler di pengaruhi oleh kebebasan dan pembatasan lingkungannya sehingga perilaku anak juga akan bergantung pada lingkungannya jadi orang tua sebaiknya memberikan hukuman yang tegas jika melanggar aturan dan memberikan reward jika anak patuh. Perkembangan kognitif anak belum matang sehingga anak perlu di kenalkan dengan agama dan ajarannya.
Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa usia toddler merupakan usia yang paling berperan untuk menjadikan kecerdasan anak menjadi optimal dalam tumbuh kembang anak. Usia toddler merupakan langkah awal kecerdasan anak menjadi optimal atau biasa, karena otak anak usia toddler siap meniram 100 juta stimulus baru yang berguna untuk tahap-tahap perkembangan selanjutnya hingga anak menjadi dewasa. Kecerdasan anak yang optimal tidak bisa luput dari peran orang tua yang mengerti anak dan memberi stimulus yang tepat pada anak usia ini. Sebagai saran, sebaiknya orang tua memberikan stimulus yang seoptimal mungkin pada usia ini karena pada usia ini yang menentukan akan menjadi bagaimana anak itu kelak.

By 
Dwi Putro Setiyadi

DAFTAR PUSTAKA
dr. Soetjiningsih, SpAK.1995.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta: EGC.
Yuni Supartini, S.Kp, MSc.2002.Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak.Jakarta: EGC.
A.R, Nur Rahmi.2013.Stimulasi Pada Tumbang Anak [Online].Tersedia : http://nurrahmiar.blogspot.com/2013/04/stimulasi-pada-tumbang-anak.html [26 April 2013].
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Toddler.Yuni Sufyanti A.PDF.Foxit Reader.2009.
Konsep Tumbuh Kembang.Rinik Eko Kapti.PowerPoint.Microsoft.2013.

1 comment: